Diberdayakan oleh Blogger.

Tanda-tanda berbohong

Senin, 29 Juni 2009

TANDA-TANDA BERBOHONG
Oleh: Cindy Reichmann,
kutipan dari buku The Streetsmarth Negotiator Harry Mills

Wajah
· Menghindari kontak mata
· Bola mata mengecil dan berkedip berkali-kali
· Sedikit tersenyum
· Senyuman palsu yang cukup lama dan berakir dengan begi saja
· Senyum kelihat terpaksa
· Pandangan mata kosong
Tubuh
· Bahasa tubuh dan kata-kata tidak sejalan
· Sedikit gerakan lengan dan tangan untuk memberi ilustrasi
· Semakin banyak menyentuh diri sendiri-hidung, dagu, mulut
Suara
· Meninggikan suara
· Meningkatnya keheningan dan keragu-raguan
· Berbicara dengan suara rendah
Kata-Kata
· Menghindari membuat pernyataan factual
· Menggunakan kalimat yang umum dan tidak spesifik
· Kata-kata tampaknya terpaksa
· Berdiam lama untuk menjawab
· Jawaban lebih singkat daripada biasanya
· Banyak menggumam… “hmm” dan “eeh”
· Cenderung berbicara tidak jelas dan tidak ekspresif
· Pernyataan kedengaran seperti pertanyaan
· Tidak menggunakan kata “saya” dan “kami”
· Hanya mengindikasi, tidak menjawab
· Menghindari jawaban langsung
· Menggunakan kata-kata seperti “Sejujurnya, saya mengatakan yang sebenarnya…”
· Kata-katanya “terlalu indah”
· Penjelasanya tidak masuk akal
· Semua angka yang disampaikan adalah hasil pembulatan dan terdengar sama atau dikalikan satu sama lain
· Suaranya seperti marah saat ia kekurangan informasi
· Keseleo lidah secara verbal

NASIB KESENIAN KETOPRAK


NASIB KESENIAN KETOPRAK DI LAPANGAN DUSUN SEMINANG DESA SUMBERAGUNG WATES – KEDIRI PADA ERA REFORMASI

Oleh: Susie Galih Ajiningtyas

Dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), penulis mengangkat tema penulisan karya tulis mengenai kebudayaan yaitu “NASIB KESENIAN KETOPRAK DI LAPANGAN DUSUN SEMINANG PADA ERA REFORMASI”. Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian di Dusun Seminang Desa Sumberagung dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Alasan penulis mengambil tema mengenai kebudayaan adalah karena keprihatinan penulis terhadap kebudayaan bangsa terutama ketoprak yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Dibandingkan dengan bangsa-bangsa lainnya, Indonesia lebih unggul di bidang keseniannya. Indonesia merupakan negara yang terkenal kaya akan suku-suku budaya dan keseniannya. Diantara ribuan kesenian daerah yang ada di Indonesia salah satunya adalah kesenian ketoprak. Yang sekarang ini semakin diabaikan oleh sebagian besar masyarakat bangsa Indonesia sendiri.
Kebudayaan adalah aset terbesar bangsa di samping kekayaan lain yang bersifat materil. Selain itu budaya yang mencangkup kesenian menggambarkan identitas bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman kesenian daerah ini semakin tergeser keberadaannya. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.
Ketoprak merupakan kesenian rakyat yang berbentuk sandiwara atau drama, ketoprak ini timbulnya pada tahun kurang lebih 1922 pada masa Mangkunegaran. Sebagai ilustrasi diiringi gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling, karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindiran kepada pemerintah atau kerajaan maka kesenian ketoprak ini lalu dilarang. Namun karena kesenian rakyat akhirnya tetap berkembang di daerah pedesaan atau pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak ini disempurnakan dengan iringan gamelan jawa lengkap dan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang menurut keperluan ceritanya. Adapun ciri khas dari ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa jawa.
Ketoprak adalah seni pertunjukan rakyat yang populer di kalangan masyarakat dan budaya (Dr. Budi Santoso, S.J., 1997, 11). Ketoprak merupakan kesenian rakyat Jawa Tengah, namun juga bisa ditemukan di Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketoprak sudah menjadi salah satu budaya Masyarakat Jawa Tengah dan bisa mengungguli kesenian lainnya, seperti Srandul, Emprak dll. Asal mula ketoprak ini terwujud dari permainan para pemuda di dusun yang sedang bermain sambil diiringi irama lesung pada saat bulan purnama. Namun kebiasaan tersebut kinggi menjadi salah satu budaya dan salah satu seni drama tradisional kuno. Alat musik yang digunakan pada awalnya hanya lesung namun dalam perkembangannya disertai pula dengan seruling, terbang, gendang, gong dan beberapa nyanyian jawa (tembang jawa). Ketoprak jawa yang masih menggunakan lesung tergelar sekitar tahun 1887 dan mulai diubah instrumennya menjadi lebih lengkap pada tahun 1909.

SEJARAH SINGKAT
Lahir pada bagian terakhir pada tahun 1920-an dan dipengaruhi oleh popularitas seni drama baraht (Tonil) yang menabjibkan. Kesenian ketoprak berkembang mendekati kesenian wayang yang selama ini mempengaruhi kebudayaan masa di Indonesia (Dr. Budi Santoso, S.J., 1997, 11).
Hatley, seorang sarjana Australia yang baru-baru ini meneliti tentang ketoprak telah menulis bahwa sejak awal berdirinya ketoprak adalah sebuah hiburan populer dari wong cilik yang sedang berhadapan dengan ancaman-ancaman medernisasi (Dr. Budi Santoso, S.J., 1997, 13).
Asal mulanya pertunjukan ketoprak menyajikan keakraban akan kejujuran dan keaslian sebuah seni yaitu tanpa maksud-maksud komersial. Selama masa kependudukan Jepang di Jawa (1942-1945) sandiwara ketoprak ternyata dapat dengan sukses dimanfaatkan oleh rezim militer pada waktu itu sebagai sebagian alat propaganda perang (Dr. Budi Santoso, S.J., 1997, 29-31)
Sekarang ini masyarakat Indonesia, sedang masuk dalam era reformasi. Reformasi merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar sepuluh tahun yang lalu, dan mulai begitu popular sebagai ideologi baru sekitar sepuluh tahun terakhir. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Gejala yang juga menonjol sebagai dampak dari globalisasi informasi adalah terjadinya perubahan budaya dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.
Masalah yang paling krusial dalam globalisasi adalah kenyataan bahwa perkembangan iptek dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang selalu khawatir akan tenggelam dilanda arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita.
Dua kekhawatiran seperti ini jelas bukan tanpa alasan. Khusus dalam bidang hiburan masa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Misalnya, sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang juga semakin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populair lain yang tersaji melalui kaset, VCD, dan laser disk yang berasal dari negara manca pun terus mengalir di tengah-tengah kita. Fakta demikian cukup sebagai bukti betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya.
Ketoprak di Dusun Seminang
Menurut masyarakat Dsn. Seminang, Ds. Sumbaragung, pada era reformasi ini terjadi perubahan terhadap kebudayaan Indonesia terutama kesenian ketoprak. Masuknya kebudayaan baru bersifat negatif terhadap kelangsungan kebudayaan tradisional dan sangat membahayakan kebudayaan timur. Seorang pemain ketoprak sangat prihatin sekali terhadap perubahan budaya, sebab masyarakat kita sudah sudah mulai meninggalkan kebudayaan bangsa dan orang tua sekarang jarang sekali memberikan pendidikan kebudayaan terhadap anak didiknya. Selain itu masuknya teknologi yang modern sangat mempengaruhi proses pelestarian kebudayaan.
Mereka juga berpendapat bahwa mereka sangat ragu sekali jika bangsa kita mampu mempertahankan kebudayaan sebagai identitas bangsa pada era reformasi yang yang semakin memprihatinkan. Bahkan masyarakat sekitarnya juga sangat tidak yakin sekali kalau kesenian ketoprak akan terus berjaya.
Ketoprak vs Hiburan Modern
Hiburan yang penuh dengan kemeriahan dan keglemoran, sekarang ini telah mampu membutakan hati masyarakat akan kesenian daerah sepertihalnya ketoprak. Berdasarkan hasil angket dari pertayaan “Andai ada dua pilihan hiburan yaitu ketoprak dan huburan seperti pertunjukan band, apakah anda akan memilih ketoprak?”. Dari 50 responden hanya ada 30% yang menjawab “ya”. Itu berarti kesenian hanya sedikit sekali yang masih menyukainya. Hiburan modern yang pada hakikatnya dapat merusak kebudayaan bangsa justru sekarang ini banyak diminati.
Kenyataan ini sudah dapat menggambarkan akan keberadaan dan kelangsungan kesenian ketoprak di masa yang akan datang. Dahulu kesenian ketoprak menjadi ajang hiburan yang dengan mudahnya sering kita jumpai di televisi maupun di pergelaran terbuka. Namun setelah pergantian orde baru ke era reformasi kesenian rakyat ini semakin terpuruk, bahkan kini nasibnya bagaikan di ujung duri. Peribahasa ini bermakna nasib kesenian ketoprak saat ini sangat mengkhawatirkan. Jika kita semakin tidak mempedulikan akan nasib ketoprak maka hal itu akan terjadi. Perlu kita ingat tentang berita tentang reog yang menjadi salah satu kebudayaan Indonesia yang hampir direbut oleh negara lain. Hal inilah akibat dari kelalaian masyarakat sendiri akan reog sebagai kesenian murni ciptaan Idonesia.
Pandangan Masyarakat akan Kesenian Ketoprak
Semakin hari, kian lama kebudayaan ketoprak semakin pudar, hal yang kuno dan kurang gaul, itulah tanggapan dari anak-anak muda terhadap kesenian ketoprak. Mereka menganggap kesenian ketoprak adalah tontonan orang tua (nenek-nenek), yang apabila mereka menonton kesenian tersebut mereka merasa gengsi. Dari rasa gengsi inilah menjadikan kesenian ketoprak semakin dipojokkan oleh para generasi muda saat ini. Selain tanggapan ini, mereka juga menganggap bahwa ketoprak jika dilihat sangat kurang menyenangkan dibenak mereka. Padahal jika mengingat perjuangan nenek moyang dahulu, nenek moyang kita sangat mati-matian untuk memperjuangkan demi meraih suatu kesenian yang ada di Indonesia agar dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya. Sebenarnya, jika kita resapi tentang tujuan dari kesenian itu sendiri, kesenian sangat bermanfaat dan menyenangkan bagi audiennya jika mereka mau menyaksikannya.
Di sisi lain dari opini mereka, sebagian besar masyarakat terutama masyarakat dari golongan religius juga berpendapat bahwa kesenian sangat dilarang oleh agama. Padahal jika kita telusuri lagi tentang sejarah Sunan Kalijaga masa lampau, kesenianlah yang menjadi wadah bagi beliau dalam menyebarluaskan agama Islam melalui hasta karyanya yaitu wayang. Mereka yang berpendapat bahwa kesenian sangat dilarang oleh agama itu sangat salah besar sekali. Kemungkinan besar mereka tidak mengingat-ingat kembali tentang perjuangan Islam ketika menyebarkan ajaran agama ke seluruh dunia.
PEWARISAN BUDAYA .
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yaitu di Desa Sumberagung, penulis mengambil subjek suatu grup kesenian ketoprak yang dipimpin oleh Ki Koyek. Beliau berpendapat bahwa mereka semua turut prihatin akan nasib kesenian Ketoprak di era reformasi.
Oleh sebab itu, proses pewarisan budaya suatu generasi tidak dapat bersifat pasif dalam menerima budaya dari generasi pendahulunya. Mereka harus aktif dalam menyaring akan masuknya kebudayaan-kebudayaan baru seperti kebudayaan barat ke dalam kebudayaan Indonesia. Tanpa adanya partisipasi dan kesadaran dari generasi muda itu sendiri, kelangsungan kesenian budaya ketoprak tidak akan dapat terjamin kelangsungannya di tanah negeri Indonesia kita tercinta ini. Kemungkinan besar kesenian ketoprak akan punah dengan sendirinya. Tetapi dengan masih adanya nilai dan ukuran lama dari budaya yang diterima harus dikaji, dikupas, dan diperiksa untuk disesuaikan dengan perkembangan jaman, dengan demikian kebudayaan akan selalu bertunas dan berkembang dengan suburnya, tanpa merusak identitas asli budaya bangsa.
Kesenian ketoprak tidak akan punah jika sedari dulu proses pewarisan oleh orang-orang sebelum kita lebih menfokuskan anak didiknya dengan lebih memperkenalkan sejarah dan deskripsi mengenai kesenian ketoprak.

Memanfaatkan Sumber Daya Alam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam

Hutan, gunung, air, udara, dan tanah merupakan sumber daya alam anugrah dari Tuhan sang pencipta. Di dalam sumber daya alam terdapat hasil tambang dan makanan atau minuman untuk bertahan hidup manusia. Sumber daya alam yang meliputi hutan, gunung, tanah, air, dan udara juga mempunyai manfaat bagi manusia. Misalnya sumber daya alam khususnya hutan memiliki peranan sebagai paru-paru dunia atau mengurangi emisi CO2, sebagai penampungan air, mencegah erosi, mencegah tanah longsor, mencegah banjir, sebagai sumber penghasilan ataupun makanan dan minuman, mengurangi panas bumi yang diakibatkan oleh matahari, dan lain-lain. Sumber daya alam khususnya gunung juga memiliki manfaat bagi manusia, yaitu sebagai penyedia sumber tambang, sebagai bahan makanan atau minuman, dan lain-lain. Sumber daya alam khususnya air juga memiliki manfaat bagi manusia misalnya sebagai sumber kehidupan, karena pada dasarnya manusia dan binatang tidak bisa hidup tanpa air. Sebagai sumber penghasilan, sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi seperti kerang atau makanan yang berasal dari laut, dan sebagainya. Sumber daya alam khususnya udara juga sangat memiliki manfaat bagi manusia, contohnya sebagai pembangkit listrik tenaga udara, untuk mengeringkan pakaian ketika tidak ada matahari, bagi tumbuhan membantu penyerbukan spora, dan lain-lain. Yang terakhir adalah sumber daya alam khususnya tanah memiliki peranan penting bagi manusia, misalnya sebagai tempat tinggal manusia, tanah bisa dijadikan perkebunan atau sawah untuk menunjang kebutuhan hidup manusia, dan lain-lain. Jadi pentingnya akan manfaat sumber daya alam bagi manusia, kita sebagai manusia hendaknya menjaga dan melestarikan agar kelak anak cucu kita bisa menikmati dan juga hasil dari alam bisa dinikmati kalau kita merawat dan menjaganya. Sumber daya alam bukan untuk di rusak tapi di lestarikan.

pergeseran ideologi pancasila

BELAJAR DARI PERGESERAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA UNTUK MERAIH SUKSES DI ERA REFORMASI
Oleh: Liya Dwi Kartika
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara, yang tentunya berdampingan dengan Negara lain bahkan diapit oleh dua benua dan dua samudra.
Syarat mutlak untuk berdirinya suatu Negara adalah adanya suatu wilayah, penduduk, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari Negara lain. Oleh karena itu pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan dan mengesahkan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya terkandung dasar Negara atau dasar filsafah Negara yang dikenal dengan nama Pancasila.
Memahami hakekat Pancasila berate memahami makna pokok (mendasar, hakiki, utama) nilai Pancasila dalam kehidupan bangsa dan Negara Republik Indonesia, artinya kedudukan dan fungsi pokok Pancasila dalam Negara kita adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Indonesia. Kedua kedudukan dan fungsi ini adalah yang pokok dan utama.
Dari kedudukan dan fungsi demikian terbentuklah berbagai fungsinya yang lain, misalnya: sebagai jiwa dan keperibadian bangsa, ideology nasional, sumber cita-cita dan tujuan nasional, bahkan juga norma dasar dan kriteria dasar watak atau keperibadian masyarakat Indonesia. Jadi, kedudukan nilai Pancasila yang pokok dan hakiki inilah lahir berbagai nilai dan fungsi Pancasila yang melandasi tata kehidupan, berbangsa dan bernegara.
Dari pemahaman seperti itu, seharusnya dalam setiap pelaksanaan pembangunan selalu berdasarkan pada dasar Negara dan pandangan hidup bangsa yang telah dijabarkan dalam pembukuan Undang-Undang Dasar 1945 dan sila-sila Pancasila, namun pada kenyataanya dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai tersebut belum dapat dilaksanakan dengan baik karena kekuranganya kesadaran masyarakat dalam mengartikan kedudukan dan fungsi pokok dari Pancasila tersebut. itulah yang menjadi salah satu sebab dari pergeseran Pancasila di Indonesia yang menjadikan bangsa Indonesia semakin terpuruk.
Salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila sila kesatu yaitu bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Namun pada kenyataanya kehidupan beragama belum memberikan jaminan akan peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat. Hal ini terwujud dari merebaknya penyakit sosial, KKN, Kriminalitas, Pemakaian narkoba, perilaku menyimpang yang melanggar moralita, etika dan kepatuhan, memberikan perilaku realitas nyata kehidupan keseharian. Hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai Pancasila terutama sila kesatu.
Di bidang hukum terjadi perkembangan yang kontroversial, di satu pihak produk materi hukum, pembinaan aparatur, sarana dan prasarana hukum menunjukkan peningkatan, namun di pihak lain tidak diimbangi dengan peningkatan integritas moral dan profesionalisme aparat hukum, kesadaran hukum, mutu pelayanan serta tidak adanya kepastian dan keadilan hukum sehingga mengakibatkan perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia di Indonesia masih memprihatinkan yang terlibat dari berbagai pelanggaran hak asasi manusi, antara lain dalam bentuk tindak kekerasan, diskriminasi, dan kesewenang-wenangan.
Pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan telah menunjukkan kemajuan meskipun masih mengandung kelemahan. Kepercayaan masyarakat terhadap aparatur TNI dan Polri melemah, antara lain karena digunakan sebagai alat kekuasaan, rasa aman dan ketentraman masyarakat berkurang, meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban, terjadinya kerusuhan masal dan sebagai pelanggaran hukum serta pelanggaran hak asasi manusia yang bertentangan dengan sila Pancasila terutama sila kedua dan sila kelima. Padahal salah satu nilai Pancasila dari sila kedua antara lain: mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, dan sebagainya, dan mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, sedangkan salah satu nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila antara lain: mengembangkan sikap adil terhadap sesama dan menghormati hak orang lain.
Pada dewasa ini, banyak sekali kalangan masyarakat yang tidak mengetahui apa makna dari Pancasila. Misal, pada tanggal 1 Juni 2008, saat memperingati hari lahirnya Pancasila seharusnya diperingati dengan mempelajari lebih dalam hakekat dari Pancasila untuk meraih sukses di era reformasi, namun pada kenyataanya diperingati dengan kekerasan antar masyarakat Indonesia yang berbeda keyakinan yang menimbulkan perilaku yang menyimpang dalam masyarakat. Hal itu jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terutama sila ketiga, yang didalamnya mengandung arti bahwa kita seharusnya selalu menjalin persatuan dan kesatuan, mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika, selain itu juga bertentangan dengan nilai pada sila pertama, yaitu pada nilai membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Belajar tidak hanya kewajiban dari seseorang pelajar saja, melainkan semua orang yang berkeinginan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang dihadapi adalah berlangsungnya pendidikan yang kurang bermakna bagi pengembangan pribadi dan watak peserta didik, yang berakibat hilangnya keperibadian dan kesadaran akan makna hakiki kehidupan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mata pelajaran yang beriorientasi akhlak dan moralitas serta pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pengalaman untuk menjadi corak kehidupan sehari-hari. Karenanya masyarakat cenderung tidak memiliki kepekaan yang cukup untuk membangun toleransi, kebersamaan khususnya dengan menyadari keberadaan masyarakat yang majemuk. Banyak sekali mahasiswa yang berunjuk rasa yang berujung pada kekerasan dan pelanggaran hak-hak asasi manusia. Seperti yang dijelaskan tadi bahwa kewajiban dari seorang pelajar adalah belajar, namun pada kenyataanya tidak seperti itu terutama para pelajar yang menyandang status mahasiswa. Sekalipun mereka memiliki aspirasi rakyat, seharusnya dalam penyampaianya dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi oleh rasa kekeluargaan bukan dengan cara main hakim sendiri yang dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak, hal itu sangat bertentangan dengan pengamalan Pancasila terutama sila keempat, yang didalamnya memuat nilai tentang mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah dan dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Penyelenggaraan Negara yang menyimpang dari ideology Pancasila dan mekanisme Undang-Undang Dasar 1945 dapat mengakibatkan ketidakseimbangan kekuasaan diantara lembaga-lembaga dan jauh dari cita demokrasi dan kemerdekaan yang ditandai dengan berlangsungnya system kekuasaan yang bercorak absolute karena wewenang dan kekuasaan para penguasa berlebihan yang melahirkan budaya KKN sehingga terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan.
Keseluruhan gambaran tersebut menunjukkan kecenderungan menurunya kualitas kehidupan dan jati diri bangsa Indonesia. Kondisi itu menuntut bangsa Indonesia terutama penyelenggara Negara, para elite politik dan pemuka masyarakat, agar bersatu dan bekerja keras melaksanakan reformasi dalam segala bidang kehidupan dengan bertumpu pada pandangan hidup bangsa dan dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Karena selain nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila, didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdapat tujuan nasional Negara Indonesia antara lain melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
(Sumber: Study Literatur)

Bentuk Kalimat Dalam bahsa inggris

Jumat, 26 Juni 2009

-->
BENTUK-BENTUK KALIMAT DALAM BAHASA INGGRIS
(SECARA UMUM-BASIC)
Oleh: cindy Reichmann
1. Procedure ( Prosedur membuat sesuatu )
What’s this ?
- Petunjuk tentang cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.
Keterangan Waktu :
- Simple Present
Struktur kalimat :
- Goal ( Judul )
- Materials ( Bahan – bahan )
- Steps ( langkah-langkah ).
2. Recount ( Laporan peristiwa / kegiatan masa lampau.)
What’s this ?
- Melaporkan peristiwa kejadian atau kegiatan dengan tujuan memberikan atau menghibur.
Keterangan Waktu :
- Simple Past
Struktur kalimat :
- Orientation ( Pengenalan ) : memberikan informasi tentang siapa, dimana dan kapan.
- Event ( Kejadian ) : rekaman peristiwa, kejadian / kegiatan yang terjadi yang biasanya di sampaikan dalam urutan kronologi.
- Reorientation ( Pengenalan ulang ) : merangkum peristiwa kejadian atau kegiatan.
3. Narrative ( Dongeng )
What’s this ?
- Menghibur pendengar atau pembaca (yang berkaitan dengan pengalaman nyata, khayal atau peristiwa yang mengarah ke suatu krisis, yang pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian).
Keterangan Waktu :
- Simple Past
Struktur Kalimat :
- Orientation ( Pengenalan Tokoh, waktu dan tempat. )
- Evaluation
- Complication ( Pengembangan konflik )
- Resolution ( Penyelesaian konflik )
- Reorientation
4. Description ( Deskripsi )
What’s this ?
- mendiskripsikan seseorang, benda atau tempat tertentu.
Keterangan Waktu :
- Simple Present
Struktur kalimat :
- Identification ( pengenalan )
- Description ( Ciri seseorang )
5. Anecdote (cerita lucu)
What’s this ?
- Menceritakan kejadian yang lucu berdasarkan khayalan atau peristiwa nyata yang bertujuan menghibur.
Keterangan Waktu :
- Simple Past
Struktur kalimat :
- Abstract ( Pengenalan )
- Orientation ( Pengenalan Tokoh, waktu dan tempat. )
- Crisis ( Krisis )
- Reaction ( Tindakan )
- Coda ( Perubahan watak tokoh )
6. Report ( Laporan hasil pengamatan )
What’s this ?
- Menyampaikan tentang sesutu, apa adanya sebagai hasil pengamatan sistematis atau analisis. Yang biasanya meliputi gejala alam, lingkungan,benda buatan manusia, atau gejala-gejala sosial.
Keterangan Waktu :
- Simple Present
Struktur Kalimat :
- General Clasification
- Identification
CATATAN: Narative, Recount dan Anecdote umumnya menggunakan Simple Past sedangkan Procedure, Description, dan Report umumnya menggunakan Simple Present. Akan tetapi juga memakai structure lain yang releven seperti bentuk Passive dan Reported Speach.

Perkataan Jujur


PERKATAAN JUJUR
Oleh: cindy Reichmann

Mendengar kalimat tersebut, mari kita bertanya pada diri kita. Apakah saya berkata jujur pada semua orang ?
Jujur memang perbuatan yang mudah jika kita sebagai manusia mengucapkan baik pada diri sendiri maupun orang lain bagi mereka yang beriman, akan tetapi sulit bagi orang yang tak beriman. Berkata jujur memang sulit dilakukan oleh semua orang. Mari kita simak contoh tersbut. Misalkan ada seorang kakak beradik, mereka adalah si A dan si B. Suatu ketika ayah mereka memberi uang saku kepada anaknya, si A mendapat Rp 10000 dan si B mendapat Rp 5000. Mereka sangat senang karena di beri rejeki oleh ayahnya. Akan tetapi si A uang sakunya merasa kurang dan si A meminta uang saku kepada Ibunya. Ketika di tanya oleh ibunya,” nak sudah minta bapak uang sakunya” lalu si A menjawab,” belum bu” lalu ibu tersebut memberi uang saku pada si A Rp 7000 jadi total uang saku si A adalah Rp 17000. Sedangkan si B suatu ketika di tanya oleh ibunya ,”nak sudah dapat uang saku dari bapak” terus si B menjawab,” sudah bu terima kasih”.
Dari contoh diatas kita lihat si A yang berbohong kepada orang tuanya karena merasa belum puas akan pemberian rejeki tersebut oleh orang tuannya sedangkan si B orang yang jujur karena sudah mendapatkan uang saku oleh bapaknya. Jujur....berbohong.....jujur....berbohong.... memang tak bisa di pisahkan oleh kita sebagai masyarakat. Berkata jujur memang menyakitkan pernah anda mendengar “Seseorang berbicara dengan suatu kalimat tanpa desertai kejelasan (bukti). Karena ucapanya itu, ia jatuh ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh dari jarak timur dan barat.”HR Bukhari dan Muslim). Sungguh berkata jujur menyakitkan akan tetapi lebih baik berkata jujur meski itu menyakitkan daripada berbohong.
Ibnu Abbas r.a juga pernah menarik lidahnya seraya berkata,”Awas! Katakanlah yang baik niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah engkau akan menyesal.” Mendengar pernyataan ini, ada yang bertanya,”Hai Ibnu Abbas, kenapa engkau berkata begitu ?” Ibnu Abbas menjawab,”Aku mendapat berita bahwa pada hari kiamat tidak ada satu anggota tubuh yang lebih menyesakkan dan membuat marah manusia daripada lidahnya, kecuali bagi orang yang mengatakan kebaikan atau mendiktekan kebaikan.”
Umar Ibnu Khathathab r.a. berkata,”Barangsiapa yang banyak berbicara, maka banyak kesalahanya; barangsiapa yang banyak kesalahan, maka banyak dosanya; barangsiapa yang banyak dosa, maka neraka adalah tempat yang lebih pantas untuknya.
Hasan al-Bashri berkata,”Lidah adalah pemimpin badan. Jika dia menganiaya anggotanya sekecil apa pun, maka seluruh anggotanya berdosa, dan jika menjaga diri maka seluruh anggotanya juga terjaga.
Seyogianya kita meneladani sikap generasi salaf seperti diterangkan di atas dalam menjaga lisan, sehingga memperhitungkan ucapan dengan cermat dan jika keluar dari mulut, maka benar-benar pada tempatnya.
Kami sebagai penulis mengingatkan agar supaya masyarakat hendak membiasakan berkata jujur baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

Belajar Dari Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tawang.... Pada Masa Orba Untuk Meraih Sukses di Era Reformasi

Jumat, 12 Juni 2009


BELAJAR DARI KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TAWANG RT 06 RW 02 WATES – KEDIRI PADA MASA ORDE BARU UNTUK MERAIH SUKSES DI ERA REFORMASI

oleh :

CINDY REICHMANN 

RIZKY NUGROHO PRIHANANTO
MANGILIWATI WINARDI

Keadaan sosial ekonomi pada masa kepemimpinannya Bapak Soeharto dianggap bagus oleh masyarakat setempat. Di sektor ekonomi lebih menitikberatkan pada pembangunan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mengenai keadaan sosial jarang sekali terjadi demo-demo massa dalam masa kepemimpinan Bapak Soeharto.

Pengaruh masyarakat mengenai keberhasilan Bapak Soeharto dalam membangun keadaan sosial ekonomi masyarakat di orde baru membuat masyarakat reformasi iri akan keberhasilan Bapak Soeharto. Sebagian anggota masyarakat di era reformasi menjelekkan Bapak Soeharto, sebagian tidak. Untuk mengungkap kebenaran mengenai keadaan sosial ekonomi di masyarakat ketika zaman orde lama dilakukan penelitian kualitatif dengan metode observasi dan metode penyebaran angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90 % masyarakat di desa percaya akan keberhasilan Bapak Soeharto dalam mengantarkan Indonesia sebagai swasembada pangan dan pembangunanya. Berdasarkan pernyataan tersebut di harapkan setiap anggota masyarakat baik di desa maupun di kota untuk menghormati Bapak Soeharto.

Karya tulis dalam bidang IS tersebut berhasil masuk tingkat jawa timur yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang Tahun 2008.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Eat and Street - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger